Thursday, 31 December 2015

Asal Mula Sate

Sate telah menjadi makanan yang populer secara luas di berbagai belahan dunia, hal ini menjadikan orang tertarik untuk mengetahui asal mula hidangan populer ini:Kata "sate" atau "satai" diduga berasal dari bahasa Tamil. Diduga sate diciptakan oleh pedagang makanan jalanan di Jawa sekitar awal abad ke-19, berdasarkan fakta bahwa sate mulai populer sekitar awal abad ke-19 bersamaan dengan semakin banyaknya pendatang dari Arab dan pendatang Muslim Tamil dan Gujarat dari India ke Indonesia. Hal ini pula yang menjadi alasan populernya penggunaan daging kambing dan domba sebagai bahan sate yang disukai oleh warga keturunan Arab. Dalam tradisi Muslim Indonesia, hari raya Idul Adha atau hari raya kurban adalah peristiwa istimewa. Pada hari raya kurban ini daging kurban berlimpah dan dibagikan kepada kaum dhuafa dan miskin. Kebanyakan merayakannya dengan bersama-sama memanggang sate daging kambing, domba, atau sapi.

Teori lain mengusulkan bahwa asal kata sate berasal dari istilah Minnan-Tionghoa sa tae bak (δΈ‰η–Šθ‚‰) yang berarti tiga potong daging.[butuh rujukan] Akan tetapi teori ini diragukan karena secara tradisional sate terdiri atas empat potong daging, bukan tiga. Dan angka empat dianggap bukan angka yang membawa keberuntungan dalam kebudayaan Tionghoa. Warga Tionghoa Indonesia juga mengadopsi dan mengembangkan sate sesuai selera mereka, yaitu sate babi yang disajikan dengan saus nanas atau kecap yang manis dengan tambahan bumbu-bumbu Tionghoa, sehingga sate Tionghoa memiliki cita rasa seperti hidangan daging panggang khas Tionghoa.

Dari Jawa, sate menyebar ke seluruh kepulauan Nusantara yang menghasilkan beraneka ragam variasi sate. Pada akhir abad ke-19, sate telah menyeberangi selat Malaka menuju Malaysia, Singapura, dan Thailand, dibawa oleh perantau Jawa dan Madura yang mulai berdagang sate di negeri jiran tersebut. Pada abad ke-19 istilah sate berpindah bersamaan dengan perpindahan pendatang Melayu dari Hindia Belanda menuju Afrika Selatan, di sana sate dikenal sebagai sosatie. Orang Belanda juga membawa hidangan ini—dan banyak hidangan khas Indonesia lainnya—ke negeri Belanda, hingga kini seni memasak Indonesia juga memberi pengaruh kepada seni memasak Belanda .Sate ayam atau sate babi adalah salah satu lauk-pauk yang disajikan dalam hidangan Rijsttafel di Belanda.

Sumber: https://id.wikipedia.org/wiki/Sate#Asal_mula


Baca juga:
Cobain Sate Yakitori Yuk ( Sate Ayam dengan Bumbu Khas Jepang )

Sejarah Lahirnya Yakitori (Sate Ayam)

Monday, 23 November 2015

Lebih dekat dengan ‘Teh Prendjak’


Teh Prendjak adalah teh asli daerah Tanjung Pinang, Kepualuan Riau. Teh Prendjak memiliki aroma khas yang berbeda dengan kebanyakan teh pada umumnya, karena diberi aroma bunga rose (mawar). Teh Prendjak adalah teh hitam. Teh hitam memiliki warna yang lebih pekat dibandingkan jenis teh yang lain, seperti teh hijau, oolong, dan teh putih. Teh Prendjak memiliki dua kemasan warna, yaitu biru dan kuning, rasanya pun berbeda antara satu dengan yang lain. Kemasan warna biru memiliki aroma original teh hitam, sedangkan yang warna kuning memiliki aroma bunga rose  (mawar). Blog ini menjual teh prendjak kemasan warna kuning yaitu teh hitam dengan aroma bunga rose (mawar).

Baca juga:




Tuesday, 10 November 2015

4 Manfaat Teh Hitam bagi Kesehatan Yang Harus Banget Digarisbawahi

Teh adalah minuman yang baik bagi kesehatan karena teh mengandung berbagai bahan alami, diantaranya mineral dan vitamin. Teh memiliki banyak jenis, mulai dari teh hijau hingga teh hitam. 

Perbedaan teh hitam dengan teh lainnya terdapat pada proses penjemuran daun teh yang lebih lama dibandingkan proses penjemuran jenis teh lainnya. Salah satu maanfaat teh hitam bagi kesehatan adalah meningkatkan kesehatan mulut karena mengandung polifenol yang dapat menghancurkan bakteri jahat di dalam mulut. Bakteri tersebut dapat membuat gigi berlubang, plak, dan juga infeksi mulut lainnya. 


Lalu, melindungi tubuh dari radikal bebas yang juga dikarenakan polifenol yang terkandung di dalamnya. Polifenol yang terkandung dalam teh hitam termasuk jenis zat antioksidan memiliki peran positif dalam melindungi tubuh dari ancaman radikal bebas. Polifenol juga dapat mencegah kerusakan DNA. 


Terakhir adalah meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Teh hitam diketahui juga mengandung alkylamines, yitu antigen yang bermanfaat dalam meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Selain itu, teh hitam juga mengandung senyawa tanin. Tanin memiliki peran dalam mencegah penyakit ringan akibat virus.


Baca juga:

Cara Menyeduh Teh

Lebih dekat dengan ‘Teh Prendjak’


Kamu Pecinta Teh? Cobain Teh Prendjak Yuk (Teh Hitam Khas Tanjung Pinang)


Aroma Khas Bunga Mawar Teh Prendjak

Wednesday, 21 October 2015

Aroma Khas Bunga Mawar Teh Prendjak


Teh asli daerah Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, teh Prendjak memiliki aroma khas yang berbeda dengan kebanyakan teh di pasaran. Ya, teh tersebut diberi sentuhan aroma bunga rose (mawar).


"Aroma yang keluar dari teh prendjak adalah bunga rose-nya yang lebih mengental, lebih khas banget baunya," kata Dedi, penjual teh Prendjak saat ditemui okezone di Taman Ismail Marzuki (TIM), Cikini, Jakarta Pusat, Selasa (26/7/2011).

Teh Prendjak ini memiliki dua kemasan warna, yaitu biru dan kuning, rasanya pun berbeda antara satu dengan yang lain.

"Kalau teh Prendjak yang bungkusnya warna biru itu rasanya lebih original, lebih berasa teh. Nah kalau yang kuning itu ada aroma bunga rose-nya," jelasnya.

Teh Prendjak merupakan jenis teh yang lebih manis dari teh pada umumnya. Karena itu, bagi Anda yang senang menyeruput teh, tidak perlu menambahkan gula terlalu banyak.
Untuk membeli teh Prendjak, Anda hanya cukup merogoh kocek Rp8.000 untuk teh Prendjak original berkemasan 20 sachet, serta Rp10.000-Rp15.000 untuk teh Prendjak kuning.
(nsa).

Sumber: http://lifestyle.okezone.com/read/2011/07/27/299/484973/aroma-khas-bunga-mawar-teh-prendjak 


Baca juga:

Cara Menyeduh Teh

Lebih dekat dengan ‘Teh Prendjak’


4 Manfaat Teh Hitam bagi Kesehatan Yang Harus Banget Digarisbawahi


Kamu Pecinta Teh? Berarti Kamu Harus Coba Teh Prendjak (Teh Hitam Khas Tanjung Pinang)


Tuesday, 20 October 2015

Sejarah Lahirnya Yakitori (Sate Ayam)

Daging Ayam tidak pernah dimakan sampai dengan Era Modern. 

Sejak datangnya agama Buddha di Jepang, makan daging adalah terlarang, terutama hewan ternak yang berperan banyak dalam pertanian seperti Sapi dan Babi sama sekali tidak ada yang memakannya. Sama halnya dengan ayam yang merupakan hewan ternak, tidak ada yang memakannya, dan umumnya digantikan dengan berburu dan memakan burung liar seperti burung pegar atau bebek. Kata [Yakitori] muncul dalam literatur pertama kali adalah pada Zaman Edo. 

Dalam menu yang diberikan sebagai hadiah kepada Pemilik Benteng Komoro (Benteng di sekitar provinsi Nagano saat ini), terlihat kata [Yakitori], tapi kemungkinan ini adalah daging panggang burung liar. Sate yang bisa dimakan sambil jalan kemudian dijual di kios makanan. Bersamaan dengan Restorasi Meiji, budaya makan daging kembali datang ke Jepang, dan membuat masyarakat bisa makan daging ayam. Tetapi, harga makanan ayam yang dikeluarkan di restoran saat mahal sehingga tidak bisa dimakan oleh rakyat biasa. Jadi, bagian tulang atau otot ayam yang keluar dari restoran yang mahal tersebut, kemudian ditusuk dan dibakar, dan jadilah awal mulanya Yakitori (Sate Ayam) yang di jual di kios makanan. 


Yakitori yang dijual di depan pintu masuk Kuil atau dekat jembatan atau di warung ditusuk dengan tusuk sate, sehingga bisa dimakan begitu saja tanpa perlu menggunakan sumpit. Yakitori dari lahir adalah makanan sahabat rakyat biasa dengan harga yang murah. Pada saat ini, banyak ditemukan wanita di bar atau restoran khusus sate ayam yang memakan sate ayam dengan sumpit dengan cara melepaskan ayam dari tusuknya terlebih dahulu, tetapi sebenarnya langsung memakan sate ayam dari tusuknya sama sekali tidak melanggar tata krama.


Sumber: http://www.menu-tokyo.jp/tradition/yakitori.php?lang=id



Baca juga:

Cobain Sate Yakitori Yuk ( Sate Ayam dengan Bumbu Khas Jepang )

Asal Mula Sate



Tuesday, 13 October 2015

Kamu Pecinta Teh? Cobain Teh Prendjak Yuk (Teh Hitam Khas Tanjung Pinang)





 


Teh celup wangi

Komposisi : teh hitam, aroma rose.

Diproduksi oleh PT Panca Rasa Pratama, Tanjung Pinang

BPOM RI MD 841204008012

Isi 1 Box: 25 Kantung Teh


Pengiriman menggunakan :

1. Go-jek ( Go-Food )

Untuk daerah Jakarta dan Bekasi, dengan harga : 33 ribu ( 1 paket : isi 5 box )

Pembelian minimal 4, kami berikan harga : 31 ribu ( 1 paket : isi 5 box )

( tarif gojek ditanggung pelanggan )


2. Cod

Untuk daerah Pondok Kelapa dan Kalimalang, dengan harga : 44 ribu ( 1 paket : isi 5 box )

Pembelian minimal 4, kami berikan harga : 35 ribu ( 1 paket : isi 5 box )


3. JNE
 Untuk daerah diluar Jakarta, dengan harga : 40 ribu ( 1 paket : isi 5 box )

Pembelian minimal 4, kami berikan harga : 35 ribu ( 1 paket : isi 5 box )